Padang – Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PKS Hermanto menyebutkan harga pangan di setiap pasar bisa saja terjadi perbedaan karena dipengaruhi oleh jumlah persediaan, permintaan, perilaku konsumen, perilaku pedagang, pemain pasar, dan faktor non ekonomi yang bersifat psikologis dan kebijakan politik.
“Harga pangan di Pasar Tanjungsari Sumedang yang kemarin dikunjungi Presiden, bisa berbeda dengan harga di Pasar Bogor, Pasar Kramatjati dan lokasi pasar lainnya,” ujar Hermanto dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan menanggapi pernyataan Presiden Joko Widodo yang mendapati harga-harga sejumlah komoditas pokok relatif stabil di Pasar Tanjungsari, Sumedang, Jawa Barat, Selasa lalu.
Saat itu, kepada wartawan presiden menyatakan senang karena harga daging ayam sudah di angka Rp38 ribu. Komoditas pangan lainnya seperti bawang merah, cabai, semuanya dalam posisi stabil.
Presiden, menurut Hermanto, hanya meninjau harga pangan di satu titik pasar.
“Harga hanya berlaku di pasar yang dikunjungi saja. Sementara jumlah pasar di lokasi lain sangat banyak. Secara simultan dalam waktu yang sama harga pasar sulit untuk di agregasi,” paparnya.
“Harga pangan di hari yang sama di Pasar Bogor untuk harga daging ayam, lebih mahal dibanding harga di Pasar Tanjungsari,” tambah legislator dari FPKS DPR RI ini.
Harga pangan di satu titik pasar, lanjut Hermanto, bisa jadi sudah dikondisikan karena pejabat penting akan mengunjungi pasar tersebut.
“Namun demikian saya berharap kondisi harga yang bagus seperti di Pasar Tanjungsari tersebut ada dampak transmisi ke lokasi pasar lain,” ucapnya.
“Kondisi harga pangan yang bagus berdampak pada kesejahteraan petani”, tambah Hermanto.
Lebih jauh Hermanto minta langkah Presiden ditindaklanjuti pula oleh perangkat kementerian terkait dan Pemerintah Daerah untuk melakukan peninjauan langsung ke pasar-pasar untuk memantau harga pangan di daerah masing-masing.
“Dengan demikian harga pangan nasional terpantau dan terkendali dengan baik untuk stabilitas harga nasional,” pungkas legislator dari Dapil Sumbar I ini.