Jakarta– Penentuan hari raya Idulfitri berbeds pada tahun ini, sebagian umat Islam berhari haraya pada 21 April dan sebagian besar pada 22 April 2023.
Terkait penetapan penetapan hari raya, Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Habib Aboe berharap agar hal ini disikapi dengan sikap saling menghormati.
“Perbedaan penentuan hari raya idul fitri adalah sebuah pembelajaran di tahun politik. Dimana perbedaan cara pandang dan pilihan tidak menjadi persoalan,” ujar Aboe dalam keterangan tertulisnya.
“Silahkan saja, orang mau menggunakan cara rukyat atau hisab, semua sah sah saja , tergantung keyakinan. Disamping itu, mau memilih hari raya tanggal 21 atau 22 semuanya bebas menjalankan keyakinan masing-masing dalam beribadah,” imbuhnya.
Menurut Aboe, perbedaan hari raya Idulfitri menjadi momentum merekatkan persatuan antar anak bangsa dan meningkatkan ukhuwah antar sesama umat Islam.
“Perbedaan pilihan ini membangun sikap saling menghormati, dimana antara satu sama lain bisa mengedepankan rasa ukhuwah atau persatuan sebagai sesama anak bangsa,” ujar Aboe.
Lebih lanjut Aboe menilai perbedaan idulfitri di tahun politik juga bisa disikapi dengan perbedaan pilihan politik yaang justru menjadi momentum bersatunya anak bangsa dan semakin mendewasakan kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Ini adalah pembelajaran yang bagus menjelang tahun politik, dimana jika nanti adalah pandangan politik yang berbeda ataupun pilihan politik yang tak sama, tidak akan menjadi persoalan yang memecah belah sesama anak bangsa,” ucap Aboe.
“Perbedaan pilihan hari raya membuat kita semua enjoy dalam harmoni dan selalu mengedepankan persatuan. Ini adalah pelajaran penting yang semakin mendewasakan bangsa ini,” pungkasnya.