Kehadiran puluhan ribu generasi milenial dan gen z yang datang secara sukarela dalam Kampanye Anies-Imin, Jumat (9/2) menjadi fenomena baru yang terjadi menjelang Pemilu 2024. Hal ini disebut sebagai tanda kemenangan capres nomor urut 1 itu.
Hal itu disampaikan oleh Ketua DPW PKS Jawa Timur Irwan Setiawan yang hadir di tiga titik kampanye terakhir AMIN di Jawa Timur yaitu di Tulungagung, Pasuruan dan Surabaya.
“Seperti biasanya, antusias masyarakat menyambut kampanye AMIN luar biasa. Tapi ini di luar dugaan, belasan ribu milenial dan gen z, berdesak-desakan, mengantri tiket hanya untuk ikut Desak Anies di DBL Surabaya,” kata pria 48 tahun itu.
Menurut informasi panitia, Irwan menjelaskan, peserta Desak Anies yang digelar di Gedung DBL Surabaya mencapai 13.500 peserta.
“Itupun karena distop panitia. Jika dibiarkan, akan terus banyak yang mendaftar,” ujarnya.
Ruang utama Gedung DBL ini, kata Irwan mempunyai daya tampung sekitar 5000 orang. Sementara di luar ruangan bisa menampung sekitar 3000 orang.
“Sisanya, masih banyak yang mengantri di luar gedung DBL ini. Ini fenomena luar biasa. Kita akan melihat partisipasi luar biasa generasi muda di Pemilu ini, subhanallah,” kata alumnus FISIP Unair itu.
Tak hanya di Surabaya, di Tulungagung dan Pasuruan, selain masyarakat umum, milenial dan dan gen z juga hadir tak kalah ramai.
Di Tulungangung, Anies Baswedan yang ditemani Muhaimin Iskandar hadir di GOR Lembu Peteng, Tulungagung.
Dalam kampanyenya, Anies juga didampingi sejumlah kiai dari beberapa pondok pesantren di wilayah Kediri dan Tulungagung, di antaranya dari Ponpes Lirboyo, Ponpes Ploso Kediri serta Ponpes Ngunut, Tulungagung.
Sementara di Pasuruan, ribuan massa yang mengikuti kampanye AMIN tak sedikit. Ribuan peserta lintas usia hadir di stadion Untung Suropati, Pasuruan.
Di setiap kesempatannya, Anies selalu bertanya kepada peserta, “Apakah bapak ibu semua jadi di sini hadir karena dibayar?” Tanyanya yang kemudian terdengar jawaban serentak, “Tidaaak!”
Anies kemudian membacakan poster yang dibawa para pendukungnya di kampanye akbar tersebut. Salah satu poster yang dibacakan Anies yakni bertuliskan ‘sembako murah pilih AMIN’.
“Sembako murah pilih AMIN. Bikin susah cari kerja harus pakai ordal, perlu perubahan,” kata Anies membacakan poster pendukungnya.
Menurut Irwan, besarnya antusiasme masyarakat di setiap kampanye AMIN adalah bukti masyarakat ingin perubahan di Indonesia.
“Kita semua merasakan, sepuluh tahun terakhir ini, harga-harga bahan pokok melambung, nelayan mengeluh Solar mahal, petani mengeluh nasalah pupuk yang mahal dan langka, sulitnya mencari kerja, BBM naik dan seterusnya. Masyarakat ingin perubahan,” tegasnya.
Terkait dengan banyaknya milenial dan gen z yang hadir, membuat Irwan yakin bahwa PKS dan AMIN akan menang di Jawa Timur.
“Dalam Pemilu 2024 ini, milenial dan gen z bisa jadi penentunya. Ada bonus dekografi. Ini pertanda baik,” kata Irwan lega.
Menurutnya, hubungan pilpres dan bonus demografi sangat berkaitan. Keduanya saling mempengaruhi.
Masih menurutnya, potensi elektoral generasi (gen) Z dan milenial dalam Pemilu 2024 menjadi yang terbesar, hal itu dapat dilihat dari komposisi penduduk berdasarkan umur. Jumlah gen Z.
“Jika mengacu sensus penduduk, mencapai 27,95 persen atau 75,94 juta dari total populasi Indonesia pada 2020 yang sebanyak 270,2 juta jiwa. Sementara generasi milenial sebanyak 69,38 juta jiwa atau 25,87 persen,” jelasnya.
Menurut perkiraan, Pemilu 2024 akan didominasi kalangan gen Z dan milenial yang rentang usianya 17-39 tahun, mendekati sekitar 60 persen.
Irwan mengakui, dalam Pemilu 2024 ini banyak kejutan-kejutan yang membahagiakan bagi PKS dan AMIN.
“Mulai dari jumlah dukungan Habaib dan Kiai, juga purnawirawan. Sekarang, milenial dan gen z yang ramai-ramai mendukung. Bismillah, wes wayahe perubahan. Mohon doanya,” pungkasnya.{}