SURABAYA- Lomba Baca Kitab Kuning (LBKK) 2023 yang digelar PKS, lagi-lagi diramaikan santri milenial dan gen z di seluruh penjuru Indonesia. Hal ini mendapat perhatian tersendiri Ketua DPW PKS Jatim Irwan.
Terlebih, santri yang turut berlomba dari Jatim terbanyak kedua setelah Jawa Barat.
Hal itu disampaikan Irwan saat memberi sambutan di kegiatan Semi Final LBKK yang digelar di ruang Aula Kantor DPTW PKS Jatim, Jumat, 1 Desember 2023.
“Saya mengapresiasi peran para santri milenial dan gen z yang telah turut berpartisipasi dalam lomba baca kitab kuning edisi ke 7 ini. Selalu saja mengembirakan jumlahnya. Antusiasnya luar biasa,” katanya.
Peserta LBKK dari Jatim menjadi urutan peserta terbanyak kedua secara nasional setelah Jawa Barat. Dengan jumlah peserta sebanyak 231 orang santri muda milenial dan gen z sebagai peserta.
Baginya, pemuda tidak boleh hanya ditempatkan sebagai penerima manfaat dari suatu program kegiatan, tetapi juga harus terlibat sebagai pengendali dalam prosesnya.
“Tidak sekadar sebagai objek tapi sebagai subjek. Tentunya santri dan santriwati bagian tidak terpisahkan didalamnya. Termasuk para peserta LBKK VI ini,” kata Kang Irwan.
Dalam setiap kehidupan masyarakat, ia menambahkan, pemuda menjadi kekuatan yang diharapkan dapat membuat kehidupan masyarakat menjadi lebih baik.
“Jika kaum mudanya sudah memaksimalkan potensi diri masing-masing, maka bisa dipastikan masa depan masyarakatnya akan berubah menjadi lebih baik,” kata caleg DPRD Provinsi dari dapil Situbondo, Bondowoso dan Banyuwangi ini.
Kekuatan pemuda, menurutnya, adalah kekayaan bersama bangsa bagi seluruh dunia. Baginya, wajah anak muda adalah wajah masa lalu, masa kini dan masa depan kita. Tidak ada segmen dalam masyarakat yang dapat menandingi kekuatan, idealisme, semangat dan keberanian kaum muda.
Selain itu, Lomba Baca Kitab Kuning (LBKK) yang rutin digelar PKS disebut Irwan sebagai wujud kecintaan pada ilmu dan ulama.
“Kita cinta khasanah keilmuan Islam. LBKK ini juga wujud cinta pada ulama. Karenanya PKS komitmen menggelar kegiatan ini setiap tahunnya. Ini tahun ke 7,” ujar pria 47 tahun itu.
Tak hanya itu, Irwan juga menyebut bahwa LBKK ini merupakan upaya untuk menjaga aqidah ahlussunnah wal jamaah dan NKRI berdasarkan Pancasila,” tegasnya.
Baginya, LBKK juga merupakan upaya untuk menempatkan para santri dan ulama di posisi terhormat.
“Dunia pesantren, para ulama dan santri harus ditempatkan pada posisi terhormat agar dapat berkontribusi besar dan menentukan perjalanan bangsa ke depan,. Untuk itulah LBKK ini digelar,” katanya.
Menurutnya, bangsa Indonesia tidak cukup dikelola oleh orang-orang pintar. Lebih dari itu membutuhkan orang-orang yang punya komitmen, berintegritas, beriman kuat, serta berakhlak mulia.
“Dan itu semua banyak dikontribusikan dari kalangan pesantren, ulama, dan santri,” tegasnya.
Irwan juga mengapresiasi antusiasme para santri Jawa Timur yang jumlahnya disebut menggembirakan.
Semi Final LBKK Jatim ini dimenangkan Alfoun Fajar Mubarak, santri Pondok Pesantren Raudhatul Muta’allimin al Aziziyah 1 Bangkalan.
Menurut Ketua Panitia Muhammad Aziz, Alfoun mengalahkan 15 peserta yang merupakan pemenang LBKK dari masing-masing 5 zona di Jawa Timur.
“Alfoun akan mewakili Jawa Timur berlomba di DPP bersaing dengan seluruh pemenang dari provinsi lainnya di Indonesia. Mohon doanya agar Jatim bisa menang seperti yang pernah terjadi sebelumnya,” harap Aziz.{}