Sabtu, 19/09/20 tepat dua bulan pelaksanaan Budidaya Ikan Dalam Ember (Budikdamber). DPRa PKS Kelurahan Cimuning melakukan monitoring dan evaluasi untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan program yang sudah dilaksanakan tersebut yang merupakan salah satu program ketahanan pangan kader.
Berawal dari postingan-postingan para member di grup WA pendampingan pasca pelatihan, yang mulai share panen Lele yang dibudidayakan di dalam ember hasil pelatihan 2 bulan yang lalu tepatnya 19/07/20.
Budikdamber sistem aquaponik ini semula diharapkan menjadi salah satu solusi ketahanan pangan di masa pandemi dan juga di masa depan bisa dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan protein hewani dan sayur mayur keluarga. Solusi ini dilakukan mengingat keterbatasan lahan untuk budidaya ikan di daerah perkotaan.
Pengurus DPRa PKS Cimuning yang diwakili ole Rasyid dan Susiyanto melakukan kunjungan ke salah satu peserta Budikdamber yaitu Bapak Zainudin/Ibu Rusmiyanti si Perum Bekasi Timur Regensi. ” Awalnya kami menaruh ember di depan rumah di atas selokan, banyak tetangga yg melihat dan bertanya. Dan merekapun tertarik dan ikut-ikutan membuat budikdamber sendiri tetapi ternyata ikan-ikan mereka pada mati. Alhamdulillah kami yang mengikuti pelatihan yg diselenggarakan oleh DPRa PKS, dan diskusi di grup pendampingan sehingga hanya beberapa saja yang mati. Dan saat ini kami bahkan sudah menambah ember sehingga total 10 ember di lantai dua” tutur pak Zainudin.
“Kami mencoba dengan bididaya hingga 10 ember, untuk mengetahui sejauh mana nilai ekonomisnya jika nanti dijadikan bisnis. Tetapi dengan jalannya waktu kami rasa dengan harga lele Rp. 20rb per kg saat ini sangat kurang memadai jika dijadikan bisnis. Untuk sekala kebutuhan keluarga sih masuklah ” jelasnya.
Dari hasil kunjungan dan pantauan grup, disimpulkan bahwa program pelatihan budikdamber yang dilaksanakan DPRa PKS Cimuning ini bisa dikatakan berhasil. (SY)