Cimahi – Personal branding merupakan proses pembentukan citra diri di mata orang lain terhadap aspek-aspek yang dimiliki seseorang.
Berkaitan dengan hal tersebut di atas, Sahibul hajat, H.Ir. Achmad Zulkarnain, MT, selaku Ketua DPRD Kota Cimahi, mengingatkan bahwa hidup di era 5.0 ini sesiapa yang berjualan termasuk Caleg dituntut mampu menjual dan membuat branding jualannya di media sosial.
Tak terkecuali visi misi Caleg harus diinfokan. Hindari postingan yang memancing konflik, Caleg harus responsif dan interaktif, dan postingan mengenai setiap kegiatan tatap muka dapat menjadi daya tarik tambahan.
Mengapa? Ya karena ‘serangan udara’ jauh lebih efektif dan efisien, meski tak menafikan manfaat tatap muka dan temu langsung dengan masyarakat yang juga bermanfaat.
Kang Azul, demikian sapa akrabnya di Pileg 2024 nanti yang kembali dicalonkan oleh partainya untuk naik ke jenjang yang lebih tinggi, yaitu Caleg DPRD Provinsi Jabar 1, sengaja memfasilitasi Pelatihan Digital Talk ini, berharap agar para Caleg dengan dibantu Tim Medsosnya akan lebih siap bersaing.
Nah, apa yang jadi konsen Kang Azul, lebih dijabarkan lagi oleh Coach Anggi Permana, ST., Sekretaris MPD (Majelis Pertimbangan Daerah) PKS Kota Cimahi.
Menurutnya, untuk memaksimalkan dukungan publik dan membangun citra yang kuat haruslah dengan strategi.
Pertama membuat perencanaan atas target, pesan utama, penelitian dan analisis audiens.
Selanjutnya lakukan riset tentang audiens, masalah yang diminati dengan gaya bahasa sesuai target pemilih, juga lakukan evaluasi dan pertumbuhan jumlah pengikut.
Posting tentang visi, misi dan program kerja secara teratur dengan menggunakan berbagai jenis konten. Bisa berupa gambar, video, artikel maupun infografis. Pun gunakan berbagai platform media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram dan Linkedln.
Tak kalah penting tunjukkan kepribadian tulus, kepemimpinan kuat di media sosial. Hindari konten yang berpotensi konflik.
Bersikaplah responsif, interaktif, dan giring audiens untuk berdiskusi. Bekerja sama dengan influencer lokal yang memiliki pengikut besar dan terlibat dalam isu-isu politik.
Anggi yang juga Caleg DPRD Kota Cimahi menyarankan agar Caleg Kota berkolaborasi dengan BCAD Pusat dan Provinsi agar bisa meningkatkan visibilitas kampanye.
Secara tehnis Anggi sarankan mulailah beriklan sesuai target audiens. Untuk satu Dapil kota Cimahi sebaiknya 25 ribu per hari selama minimal satu bulan. Terakhir lakukan evaluasi.
Beralih ke pemateri kedua Coach Alimoel Hakim Sukarno kembali menggaris bawahi Personal Branding. Menurutnya ini faktor penting.
Coach yang juga Kepala Bidang Humas PKS Jabar memulai sapanya dengan tehnik melempar tanya pada peserta pelatihan. Jadilah terdeteksi bahwa memang platform Facebook paling banyak pengguna. Namun dia mengingatkan jika platform Tiktok dan sejenisnyalah ternyata yang mengundang banyak minat pemirsa. Sayangnya hanya para milenial yang aktif sebagai pengguna.
Ali, demikian panggilan bekennya, mengingatkan sama pentingnya personal branding baik disampaikan via darat maupun udara, dua-duanya harus ditempuh.
Resep yang patut dicatat bagi Caleg atau Tim Sosmednya yaitu mulai memutuskan brand apa yang akan dibangun atau istilah kerennya Decide Your Brand Dan jangan lupa yang disampaikan harus memenuhi kriteria: original (orisinal), unique (unik), strong (kuat), creative (kreatif) dan full purpose (tujuan penuh).
Dan satu lagi kunci, postinglah dengan nada canda, jangan terlalu serius sehingga mengundang minat netizen berkomentar.
Acara ditutup dengan tanya jawab. Dan lagi-lagi milenial yang aktif, peserta kolonial lebih banyak mencatat. [Frieda #Juru Catat]